Metode Self Potensial (SP)

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode Self Potential (SP) :

a.Perbedaan potensial dihasilkan di dalam bumi atau di dalam batuan yang teralterasi oleh kegiatan manusia maupun alam. Potensial alami terjadi akibat ketidaksamaan atau perbedaan material-material , dekat larutan elektrolit dengan perbedaan konsentrasi dan karena aliran fluida di bawah permukaan. Hal lain yang mengakibatkan terjadinya self potensial di bawah permukaan bumi yang mana dipetakan untuk mengetahui informasi di bawah permukaan, self potensial dapat dihasilkan oleh perbedaan mineralisasi, reaksi (kegiatan) elektromkimia, aktivitas geothermal dan bioelektrik oleh tumbuh-tumbuhan (vegetasi). Telford, Geldart and Sheriff (1990) membuat formula tentang persamaan untuk perbedaan potensial. Umumnya metode SP (self potensial) adalah metode yang diinterpretasikan secara kualitatif dan bukan metode yang berusaha untuk mengkalkulasi berapa ukuran anomali dari suatu benda penyebab anomali, karena tidak diketahui bentuk dari benda tersebut, densitas atau konsentrasinya dari beragam massa dan elektrikal propertisnya.

Mengenali sumber yang menyebabkan terjadinya perbedaan potensial adalah sangat penting untuk mengurangi (eliminate) noise. Pengolahan data biasanya dilakukan dengan membuat peta potensial antara base/reference elektroda dan potensial elektroda berjalan. Aliran gas dan fluida di dalam pipa, bocoran dari suatu reservoir didalam suatu pondasi DAM akan menyebabkan suatu perbedaan potensial juga.
Jadi, kenali dulu target apa yang akan diukur menggunaka metode SP (Self Potensial) ini.

b.Prosedur dan Peralatan : Penelitian menggunakan metode SP sangat simple dan praktis yaitu hanya ada base elektroda dan elektroda rover (elektroda yang berjalan) sepanjang lintasan. Alat yang diperlukan berupa elektroda, kabel dan milivolt (multimeter).

(1)Elektroda Non-Polarisasi. Elektroda yang digunakan dalam penelitian metode SP harus elektroda yang kontak dengan tanah tak berpolarisasi atau non polarisasi. Porous pots adalah elektroda logam yang digantung di dalam larutan super jenuh (seperti Tembaga di dalam larutan copper sulfate / CuSO4) di dalam tempat yang porous. Elektroda porous pots menghasilkan kontak potensial elektrolitik yang sangat rendah seperti potensial di bawah permukaan yang kecil juga. Model porous pots yang terbuat dari porcelain yang bagus akan menghidari evaporasi dari larutan garam di dalamnya.

Porous pots yang digunakan harus tertutup karena agar menjaga larutan didalamnya tetap dalam keadaan jenuh untuk waktu lebih dari seminggu, bahkan dalam keadaan kering. Untuk pengisian kembali larutan CuSO4 harus dilakukan sehari sebelum dilakukannya pengukuran hal ini dikarenakan kemungkinan perubahan potensial selama pengukuran dilakukan. Dan salah satu tips yang berguna dalam pengisian ulang porous pot ketika telah digunakan adalah mencampur larutan sisa CuSo4 yang lama dengan larutan CuSO4 yang baru kemudian dilarutkan menjadi satu larutan CuSO4 yang baru.
Elektroda pengukuran dilapangan untuk satu set pengukuran harus sama, tidak boleh digantikan selama pengukuran. Pots untuk base station selalu ukurannya lebih besar karena untuk menjamin kontak elektrikal yang konstan terhadap waktu dalam pengukuran. Elektroda (pots) yang berjalan ukurannya lebih kecil dari dari pots base station.
Elektroda dari bahan tembaga selalu digunakan dalam porous pot karena merupakan elektroda yang non polarisasi. Sedangkan elektroda dari bahan steel harus dihindari dalam pengukuran SP karena kontak potensial yang cukup tinggi dan error yang besar akan mungkin berkembang jika pada pengukuran SP elektroda yang digunakan adalah dari bahan stainless steel (Corwin, 1989).

(2)Milivolt meter
Milivoltmeter yang harganya tidak terlalu mahal dapat digunakan untuk pengukuran metode Self Potensial ini dimana alat milivoltmeter yang digunakan harus mampu membaca nilai potensial dalam range milivolt. Background potensial untuk suatu penelitian metode SP adalah 10 mV. Nilai potensial yang terbaca juga mungkin bisa melebihi 1.0 V dan ini terjadi pada kedalaman dangkal atau pengukuran lubang bor dengan sumber yang besar.

(3)Interpretasi
Interpretasi untuk metode Self Potensial umumnya dilakukan secara kualitatif dimana mengevaluasi profil amplitude atau grid kontur. Suatu sumber aliran di bawah permukaan menghasilkan suatu potensial, aliran fluida di bawah permukaan akan menghasilkan pola potensial yang relative negatif.


Sumber : http://iputuarywijaya.blogspot.com/2010/03/metode-self-potensial-sp.html

Post a Comment

0 Comments